Supaya Tidak Membajak Buku

Posted Jun 21, 2021

Buat sebagian orang mungkin membaca buku bisa jadi sebuah privilese, karena tidak semua orang bisa membaca buku yang dia mau (dengan membeli).

Saya pernah mengalami hal itu (bahkan mungkin sampe sekarang 🤣), saat jalan-jalan ke Gramedia dan melihat banyak sekali judul buku yang mau saya baca, namun batal membeli karena harganya ga masuk budget, alhasil saya membeli buku yang bener-bener masuk budget dan itupun tidak bisa setiap minggu atau bulan saya lakukan. Beruntung (dulu) kalo ibu bapak lagi baik dan mau bayarin buku yang mau kita beli, atau kadang sodara saya suka bayarin buku kalo dia mengajak saya ke Gramedia (waktu saya kuliah dahulu).

Meminjam Buku Perpustakaan

Untuk mengatasi rasa penasaran terhadap sebuah buku, hal yang pertama kali akan saya cari info mungkin adalah perpustakaan mana yang dekat dengan tempat tinggal, yang memiliki banyak koleksi buku dewasanya. Karena ga banyak perpustakaan bahkan perpus daerah yang memiliki koleksi buku yang menarik, terutama buku dewasa (bukan buku mesum ya 😥).

Tidak banyak juga perpustakaan ada di daerah-daerah (bahkan mungkin tidak ada), seperti misalnya di Kabupaten Kuningan, tempat saya dibesarkan. Makanya ketika saya pindah ke Jakarta, dan menemukan banyak sekali perpus itu adalah sebuah privilese juga untuk saya.

Saya menemukan lokasi perpustakaan yang koleksi bacaan dewasanya cukup lengkap dan menarik, yaitu perpustakaan Pustaka Kelana, namum sayangnya ketika pandemi ini sedang ditutup dulu sementara waktu 😥. Padahal lokasinya itu enak banget, mudah diakses menggunakan kendaraan Transjakarta, angkot, maupun pribadi. Juga banyak tempat makan yang enak di dekat situ, karena berdekatan dengan kampus UNJ (biasanya deket kampus banyak restoran murah meriah 😋).

Namun kelemahan dari membaca buku perpustakaan adalah adanya tenggat waktu sehingga agak susah menyempatkan diri membaca buku terutama ketika banyak deadline pekerjaan yang menumpuk. Apalagi kalau perpusnya agak jauh dengan lokasi tempat tinggal kita, kadang mau balikin bukunya jadi males 😅.

Ipusnas dan Libby

Buat yang malas pergi ke perpustakaan, sekarang ada aplikasi mobile yang memungkinkan kita membaca koleksi bukunya tanpa harus membelinya. Dan sistem baca ini mirip banget sistem pinjem ke perpustakaan, nantinya ada tenggat waktu (14 hari) untuk membaca buku tersebut, dan selama ada yang minjem ini, orang lain tidak bisa langsung membacanya, mereka musti menunggu dulu hingga buku tersebut tersedia untuk dipinjam kembali.

Supaya bisa membaca juga kita mesti buru-buru ikut antriannya supaya setelah selesai di orang lain, kita langsung dapet giliran untuk meminjammnya secara Online.

Di Indonesia ada iPusnas yang mengadopsi sistem seperti ini. Tapi saya tidak bisa mereview lebih jauh aplikasinya, karena saya sendiri tidak menggunakannya. Yang penasaran bisa mengunjungi langsung saja alamat websitenya.

Saya sendiri meminjam buku online di Libby, walaupun memiliki koleksi buku digital yang sangat banyak, tetapi untuk bisa meminjam buku di Libby ini kamu musti punya kartu anggota perpustakaan di Kota-kota di US sana 😅. Tentunya selain warga US, orang luar juga bisa kok, nanti mendaftarkannya pake non-citizen membership gitu, tapi tiap perpus punya kebijakan berbeda-beda, dan ini musti bayar pertahunnya 😅😅😅.

Catatan

Buat yang mau punya kartu anggota gratis caranya cukup gampang kok. Cukup mendaftar citizen membership, triknya cukup menggunakan alamat di US sana. Jangan bilang siapa-siapa ya 🤫.

Gabung Komunitas Baca Buku

Dengan mengikuti kegiatan komunitas atau klub baca, kadang banyak sekali event yang hadiahnya buku lho! Kalau ada kegiatan diskusi buku dengan penulisnya, sering sekali ada giveaway buku. Mungkin di saat pandemi ini kegiatan diskusinya pindah ke online sih. Bahkan beberapa influencer buku juga sering kasi giveaway buku ke followersnya. Makanya rajin-rajin aja pantengin influencer bukunya.

Dengan mengikuti komunitas buku juga saya jadi bisa lebih dapet referensi buku yang bahkan saya belum pernah dengar nama penulisnya, ini ngebantu banget juga kalau bingung mau baca buku apa.

Bingung mau memulai gabung komunitas mana dulu? Saya sarankan ikutin kegiatan komunitas GRI (Goodreads Indonesia) saja. Mereka aktif di twitter dengan akun @bacaituseru, di website googdreads.com di grup GRI, di Instagram di akun @bacaituseru. Mereka juga aktif di website festival pembaca di festivalpembacaindonesia.org.

Bahkan saya juga mendapatkan jodoh dari ikutan komunitas GRI ini… 🥰

Bingung mau ikutan komunitas atau klub baca buku mana lagi? Kamu bisa cek utas yang dibuat oleh @hzboy ini

Btw @hzboy ini juga sering banget ngetwit yang berhubungan dengan buku, komunitas buku, dan dunia literasi. Wajib banget difollow sih 👍.

Beli eBook 👌

Supaya bisa membeli buku dengan harga yang lebih terjangkau, kamu bisa membeli buku (ebook) karena sering sekali ada diskonan, bahkan kamu bisa [[Membeli Ebook Setengah Harga]]. Namun kebanyakan buku yang didiskon murah ini adalah buku-buku luar yang belum diterjemahkan. Rekomendasi toko online yang suka kasi harga miring:

Untuk bisa belanja di store-store ini, kamu musti punya kartu kredit atau menggunakan kartu debit Permata (saya pake permata me). Kecuali Google play books indonesia, kamu bisa beli buku pake pulsa, gopay, dan shopee.

Kalau saya sendiri lebih sering pakai trik pindah negara dan belanja di Store google play soalnya lumayan bisa beli buku dengan setengah harga aslinya sih 😁.

Mengenali Buku Bajakan

Waktu dulu masih sering keliling jakarta naik bus Transjakarta, saya sering banget menemukan penjual asongan yang menjual buku Bumi Manusia dengan harga yang sangat miring sekali, sekitar 20-30 ribu saja. Tentu itu buku bajakan sih.

Tak dapat dipungkiri, masih banyak sekali orang-orang di Indonesia yang terjebak akhirnya membeli buku bajakan di offline ataupun online di marketplace. Alasannya karena murah dan mereka belum aware banget dengan buku bajakan.

Padahal baca buku bajakan itu engga banget sih, dan harusnya pihak marketplace juga bisa memfilter seller-seller ini supaya tidak ada buku bajakan. Selain melindungi pembeli, ini juga melindungi penerbit dan penulis buku untuk bisa hidup lebih makmur.

Catatan

Cara mudah untuk membedakan mana buku bajakan dan asli adalah dengan memperhatikan harganya, apabila dijual murah banget (padahal buku baru), baik itu di online maupun offline, kita bisa skeptis kalau ini adalah buku bajakan. Yang kedua adalah kualitasnya, biasanya buku bajakan cetakannya jelek banget, dan kertasnya juga terasa berbeda dengan yang digunakan oleh penerbit biasanya.

Semoga dengan adanya tulisan ini lebih memacu lagi orang-orang buat tidak membeli buku bajakan dan bisa membeli buku yang diinginkannya 🙏.