Laki Kok Minum Kopi Pakai Gula?

Posted Oct 21, 2019

Kejadian ini menimpa saya mungkin pada tahun 2013-an akhir, saya lupa tepatnya.

Saat itu ketika saya mau menjadi peminum kopi snob, saya mulai sering main ke coffeshop punya anak komunitas tempat saya kerja. Kebetulan lokasinya deket tempat kerja, jadi aja ga punya alasan buat ngebatalin janji.

Singkat cerita, ternyata anak-anak komunitas saya ini entah emang penikmat kopi (bukan instan), atau cuman penikmat kopi snob supaya terlihat keren aja, soalnya mereka pada pesen espresso yang aduh pahitnya itu lho.

Akhirnya tinggal saya yang belum mesen kopi, dan setelah melihat daftar menunya, yauda saya milih kopi Aceh dong, biar dianggap penikmat kopi beneran. (Sebenarnya alasannya karena kebetulan kopi Acer harganya paling murah dibandingkan Cafe Latte dan sebangsanya).

Kalau saya bisa mengingat-ingat, kopi Acehnya itu pahit dan asem, namun lebih dominan pahitnya, kalau dibandingin dengan kopi lampung yang saya tau.

Kopi sayapun jadi dan kemudian disajikan, lengkap dengan cerita baristanya bagaimana atau sejarah mengenai kopi Aceh yang disajikannya itu.

Dengan polosnya saya meraih gula di meja saya untuk dicampur ke dalam kopi Aceh yang saya pesen, namun dengan sigap Baristanya bilang sesuatu yang engga bakal saya lupakan hingga saat ini.

“Laki kok minum kopi pake gula?”

Refleks saya menaruh lagi sendok yang sudah berisi gula tadi. Dan dengan gugupnya saya memutar-mutar cangkir karena kepanasan, dan bingung musti minum kopi pahit itu.

“Kopi Aceh ini mustinya sudah cukup manis kok mas, tanpa dikasi gula”.

Sambil mendengarkan baristanya ngomong, saya seruput sedikit demi sedikit kopi Acehnya itu, dan memang saya waktu itu belum siap meminum kopi pait sebanyak itu.

Baristanya kemudian minta feedback dari saya, dengan polosnya saya bilang kalau kopinya pait, tidak semanis yang dia bilang.

Dalam hati saya bilang, tidak semanis ucapanmu, mas…

Setelah saya bilang seperti itu, terlihat baristanya gugup dan kemudian membuat satu gelas kopi Aceh lagi (Satu gelas kopi pahit yang musti saya minum dengan awkward di malam itu).

“Gimana?”. Tanya Baristanya.

Karena agak gak enak dan pengen kabur dari situasi seperti itu, saya kemudian bilang aja kalo kopi Acehnya sudah enak seperti yang dia janjikan.

Sayapun lolos dari situasi awkward itu.

Namun naas, esoknya saya diare parah!

🤢